03 Mei 2009

LANGKAH PASTI

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa

Memiliki semangat dan keuletan,

selalu bersungguh-sungguh dalam mengarahkan diri sendiri.

Orang bijak hendaknya tidak cepat puas, hingga akhir penderitaan diraih

(Theragāthā 585)

Pada suatu hari saya bertemu dengan seseorang yang dalam keadaan lesu. Orang tersebut sepertinya sedang menanggung beban yang berat. Setelah berbincang-bincang ternyata orang tersebut sedang berhadapan dengan masalah yang sangat berat menurut anggapan orang tersebut. Orang tersebut merasa sudah tidak ada solusi untuk menghadapi masalahnya.

Ketika hidup dihadapkan dengan masalah sulit, manusia sulit untuk mendapatkan keheningan walaupun sesaat. Batin ini terasa tidak nyaman karena harus bergulat dengan masalah yang dihadapi. Betapa sulit mendapatkan keheningan dalam kehidupan ini. Seperti orang di atas, kehidupannya menjadi kusut dan kelihatan tidak ada daya juang untuk menghadapi kehidupan ini. Seolah-olah tidak ada lagi jalan dalam kehidupan ini. Jalan terasa buntu karena beban yang sulit dilepaskan.

Suatu hari saya berada di sebuah desa yang sangat jauh dari hiruk pikuknya perkotaan. Desa ini terletak di lereng gunung yang menjulang tinggi dan dikelilingi hamparan hutan yang lebat dan semak belukar. Suasana hening terasa ketika menginjakkan kaki di desa itu. Langkah kaki ini pun tertarik untuk keluar desa menuju pinggiran hutan. Batin terasa hening dan tenang seolah-olah tidak ada beban dalam kehidupan ini. Saya merenung dan bertanya pada diri sendiri, “Dapatkah suasana batin ini sehening hutan ini? Dapatkah batin ini seindah pemandangan di gunung ini?”

Sulit untuk mewujudkan keheningan seperti itu. Umumnya orang lebih suka dengan hingar-bingarnya kehidupan dan melampiaskannya dengan cara menikmati kesenangan. Seolah-olah kesenangan itu dapat membuat batinnya menjadi segar. Kalau cara itu manjur kenapa tidak menyembuhkan secara total? Batin manusia masih saja terus terluka dan semakin parah karena obat yang didapat tidak menyembuhkan secara total dan semakin menambah luka dalam batinnya. Manusia seringkali mengabaikan kebutuhan batiniahnya dan merasa kebutuhan batin adalah hal yang sepele dan tidak menjadi target utama. Mereka tidak menyadari bahwa kebutuhan batin sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. Mengapa banyak orang yang menjadi kusut dan merasa tidak ada solusi lagi dalam menghadapi permasalahan hidup? Karena kebutuhan batin yang sangat kurang. Hal yang selalu dilupakan tetapi sebenarnya sangat dibutuhkan.

Kembali pada perenungan saya ketika berada di hutan untuk hening sejenak dan merasakan suasana yang berbeda. Suasana hening dan suasana indah yang sulit dilukiskan. Untuk mendapatkan suasana seperti itu juga tidak mudah. Karena kita harus menelusuri lembah dan menaiki bukit yang terjal dan harus berhadapan dengan hamparan semak belukar serta hutan yang lebat. Kita juga harus memiliki tenaga yang kuat, jika tidak kita tidak sampai di tempat yang dituju dan dapat menikmati suasana yang indah dan hening itu.

Arti dari semua itu adalah usaha dan kesungguhanlah yang harus diperkuat agar dapat berhadapan dengan kehidupan yang permasalahannya semakin komplek. Semua itu memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat kita raih. Masalah dapat diselesaikan asal ada kemauan untuk menghadapinya. Untuk menghadapi permasalahan yang ada, dibutuhkan batin yang dewasa dan bijak. Dengan batin yang dewasa dan bijak, kita dapat menghadapi persoalan dengan baik dan akan mendapatkan keheningan dan keindahan dalam kehidupan ini. Kita dapat terlepas dari beban berat permasalahan kehidupan ini.

Langkah pasti itulah yang akan menghantarkan kita menuju gerbang keheningan dan keindahan batin. Langkah pasti itulah yang akan membukakan jalan yang tertutup dan kita dapat meneruskan perjalanan. Sang Buddha mengajak kita untuk mengembangkan tekad, semangat, dan kesabaran. Faktor-faktor itulah yang akan membawa batin kita pada suasana hening dan indah. Jangan berhenti berjuang walau harus berhadapan dengan kesulitan. Kalau sudah maju jangan berbalik kembali. Karena ketika kita mundur, maka kita tidak sampai pada harapan baik itu.

Teruslah melangkah dan melangkahlah dengan pasti. Jangan ragu dan takut dengan segala rintangan dan tantangan yang dihadapi. Lepaskan segala kekusutan kehidupan ini dengan terus memperkaya batin ini. Beban akan terlepas satu persatu dan suasana hening dan indah akan kita temukan seperti kita menemukan suasana hening dan indah ketika kita mendaki sebuah gunung. Selamat berjuang!

Oleh: Bhikkhu Abhayanando

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Flowers and Decors. Powered by Blogger